WHITE EAGLE IN ACTION

Senin, 07 Februari 2011

Mouse Biodegradable(Tugas TI)

OKYO, KOMPAS.com – Produsen komputer dan solusi teknologi informasi dari Jepang, Fujitsu, baru saja memperkenalkan mouse biodegradable. Kelihatannya remeh, hanya segenggam, namun produk yang diberi label M440 ECO Mouse itu adalah mouse pertama di dunia yang selubungnya bisa didaur ulang 100 persen.
Tak lagi menggunakan plastik konvensional, bahan baku mouse tersebut menggunakan plastik biodegradable Arboform dan Biograde. Kedua material bentuknya mirip plastik pada umumnya, namun bahan bakunya dari sumber yang terbarukan sehingga limbahnya bakal mudah terurai.
Arboform terbuat dari lignin, produk sampingan dari industri kertas produksi perusahaan bernama Tecnaro. Sementara Biograde berasal dari serat kayu yang diproduksi FkuR. Fujitsu juga memastikan bahwa kabel mouse tersebut tidak mengandung PVC, bahan yang berbahaya bagi lingkungan.
“Dengan memilih mouse ini, pelaku bisnis yang peduli lingkungan bisa merasa lebih nyaman karena mereka telah membantu mengurangi emisi karbon dioksida tanpa mengorbankan keawetan dan keasyikan dan tanpa membayar ongkos lebih besar,” kata juru bicara Fujitsu dalam pernyataannya.
Meski demikian, komponen utama mouse tersebut terutama sirkuit di dalamnya tentu belum 100 persen bisa didaur ulang. Sensor optik, transistor, dan PCB tentu belum menggunakan bahan yang 100 persen bisa didaur ulang karena mengandung unsur logam.
Fujitsu termasuk aktif mengembangkan produk ramah lingkungan. Sebelumnya, keyboard tipe KBPC PX ECO buatannya pun sudah menggunakan bahan plastik yang bisa didaur ulang. Berapa harga satu unitnya dan apakah akan masuk ke Indonesia belum ada kabar.
Read More...

DANGER!Virus Trojan!(Tugas TI)

NEW YORK - Hati-hati, sebuah virus ‘supertrojan’ baru tengah mengancam para pengguna internet. Para ahli keamanan komputer mengklaim, virus ini sulit dideteksi menggunakan solusi keamanan konvensional.

Dua spyware berbahaya, SpyEye dan ZeuSTwo, diyakini bakal ‘bekerja sama’ membentuk jenis baru dengan sebutan SpyZeus, demikian tulis FoxNews.com, Sabtu (5/2/2011). Analis keamanan komputer mengimbau user untuk selalu waspada terhadap virus tersebut.

Sejak Oktober lalu, para ahli telah mencurigai, kelompok hacker di balik ZeuS, yang digunakan untuk menembus situs milik Bank of America dan NASA, meninggalkan kreasi mereka dan mengirimkan kode-kode sisanya kepada pencipta SpyEye.

Kini, jejak Trojan versi baru pun bermunculan. Ketua riset untuk firma NetWitnee, Aex Cox, mengingatkan untuk selalu waspada terhadap kejahatan cyber dalam bentuk apapun.

“Anda harus berhati-hati. (Jika terdapat ancaman) komputer rumah anda pasti memunculkan red flag. Selain itu, jika anda ditanya sesuatu yang tidak biasa dalam proses login anda, waspadalah. Kedua hal itu seharusnya bisa memberikan sinyal kepada kita tentang sesuatu hal buruk yang terjadi,” saran Cox.
Read More...

Kamis, 03 Februari 2011

Kan Selalu Di Kenang

Semangat? Tiada habisnya! yap, itulah kalimat yang menggambarkan kakak kita kali ini, beliaulah yang dengan gigihnya melatih kepramukaan di SMPIT Abu Bakar, regu Elang Putih juga merasakannya, di setiap kegiatan, kakak kita ini selalu andil dan tentunya yang paling semangat diantara pembina yang lain.


Sewaktu terdengar kabar akan diadakannya Jambore Nasional JSIT di Cibubur, Jakarta, SMPIT ABU BAKAR langsung mempersiapkan segala hal , latihan dijalani dengan rutin, sampai-sampai mereka yang terdaftar mengikutinya rela mengorbankan liburannya, dan hasilnya..?Alhamdulillah juara umum 2 pun sudah dapat di tebak.(Angkatan 6 SMPIT ABU BAKAR,saat itu masih ada regu 'Red Lion')


Dibalik semua itu..., ada sosok yang sangat berjasa, yang selalu memberi motivasi, pengarahan dan konsisten melatih. Nama beliau adalah Astika Winarta(Ka' Astika).Meskipun akrab,ka' Astika adalah pembina yang sangat di hormati oleh anggota DP, terutama regu Elang Putih , teringat waktu penulis dan teman-teman masih 'buta' dengan makna Kepramukaan yang sebenarnya, beliau dengan pembina yang lain dengan perlahan tapi pasti membuka mata kita satupersatu, terlihat lah oleh kami,INILAH PRAMUKA YANG SEBENARNYA!!!

Kak Astika, terima kasih atas semua yang diberikan pada kami,terus berkarya untuk masa depan anak bangsa!!!
Kak Astika!!!
ALLAHU AKBAR!!
Read More...

Sabtu, 29 Januari 2011

Jatuh Bangun Pasga

Pasukan Penggalang, itulah kepanjangan dari PASGA ini. Terbentuknya PASGA atas insiatif salah seorang kakak pembina, beliau menyadari akan adanya pembinaan penggalang khusus yang nantinya akan menjadi panutan di kelas dan lingkungan pergaulan mereka masing-masing, selain itu juga mereka akan dipersiapkan untuk mewakili pangkalan di setiap lomba kepramukaan.

Awalnya kakak pembina ini hanya mengumpulkan kami(DP 8th) di serambi masjid dan mengevaluasi
LG SMANSA , diskusi itu berlanjut pada pembentukan organisasi, sejak saat itulah pasga dicetuskan dan tentunya berdiri.

 Namun....,  sejak sepeninggalan kakak pembina itu, arah dan tujuan PASGA  semakin tidak menentu , kami down mentalnya, kami sangat merasa kehilangan,bagaimana tidak, beliaulah yang membawakan lilin kepramukaan di gua tempat kami terkurung selama ini,gelap,sangatlah gelap,kemudian datanglah sosok yang membawa penerangan itu..

Hingga suatu saat.., LT III kembali menyatukan kami ,kami kembali tersadar akan perubahan, kami teringat dengan pesan pesan yang disampaikan kakak-kakak pembina kami, semangat prestasi terkobar meletup-meletup dalam dada kami, beberapa anggota pun bergabung, dan perolehan wimpel kami meningkat,drastis,drastis sekali. Jujur.., usaha yang kami kerahkan belum maksimal, hingga kami..         (Elang Putih_Edelweis)masuk 4 besar dengan selisih point tidak lebih dari 15.


Keeratan itu  berlanjut hingga LG SMANSA kami yang terakhir, kerjasama kami semakin bagus(tentunya tetap pada batas-batas akhwat dan ikhwan)perjuangan  yang kami tempuh untuk mengikuti LG tersebut tidakklah mudah, kami berjuang sendiri, sentuhan bantuan dari sekolah tidak terasa sama sekali(kecuali setelah panitianya datang ke pangkalan), dan kami membuktikan bahwa kami bukan anak-anak yang bermental 'tempe gembus', Alhamdulillah.. Elang Putih pun menempati posisi ke-2 dan Edelweis dan Edelweis Putih Di posisi 4 dan 5.

Puncaknya ketika kami berhasil dengan gemilang di kemah wilayah  5 JSIT (setingkat dengan Jambore regional), Elang Putih bertengger di urutan ke dua, dan Edelweis dengan indahnya bersemi di urutan ke 3, mungkin kalau regu kami tidak di curangi itu bisa lebih(iya kan..?)

Prestasi demi prestasi itu membuat kami tersadar akan pentingnya regenerasi, dan itu bukan omong doang kami benar-benar melaksanakannya, dan kini sudah ada 46 regenerasi yang siap menggantikan DP yang hanya berjumlah belasan orang,tapi mereka masih dalam tahap pembinaan, hasilnya..?tidakloah meragukan, berjayalah PASGA,DON'T LET THE TECHNICAL OUT WEIGHT THE MORAL!!!
                                                           Allahu Akbar!!!

mau tahu kisah perjuangan kami.?.nantikan postingan selanjutnya..
Salam Pramuka!!
Read More...

Sabtu, 22 Januari 2011

The legend of Edelweis

Long time ago, there was a handsome young man who wanted to climb the alp Mountain. The Mountain was so cold and covered with thick snow. People said that a beautiful fairy lived in that mountain.

The young man wanted to meet the fairy. He also wanted to see the beautiful palace made of ice. Many people tried to climb butall of them did not succed. some of them gave up before they meet the fairy and some others could not stand the cold.

This young man was different. He could climb the mountain and did not give up. He climbed and climbed for the whole week. The  weather was so cold, but he kept climbing to the fairy's palace.

 He Finally meet the beautiful fairy, and they fell in love with each other immediately. But, The fairy was not happy.

"We can't live together. my father would not allow me to marry a man," said the fairy.
"why not?,"
"because we live in two different worlds. I can't stay in your world because it is too hot and you can't stay in my palace because it is so cold. I'm afraid you will die," explained the fairy.

Therefore, they had to separate. since that day, the young man promised to himself that he would not marry anyone. The beautiful fairy was so sad , she cried every day. Every time her tears flowed down on the mountain , it became a beautiful white flower called EDELWEISS.
Read More...

Sabtu, 18 Desember 2010

Robert Baden Powell

Kehidupan awal

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya."
Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wels, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum charter house. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
Dia mengarang beberapa buku, di antaranya yakni jungle book, girl guides, scouiting for boys, aids to scouting, rovering to succes

Karier Ketentaraan

Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon  Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan natal Afrika selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
  • impressa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga saat malam.
  • kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.
  • m'hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.
Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.

Pulang ke Inggris

Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boy's Brigade, Sir wiliam alexander smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Putri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward v, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari  Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rols Royce. ‹‹‹›››

Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya

Ketika pecah Perag Dunia 1 pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
  • Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
  • Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
  • Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.

Mengenai ketertarikannya pada anak laki-laki

Dua penulis biografi Baden-Powell, Michael Rosenthal dari Universitas Colombia dan Tim Jeal, menganggap bahwa ia adalah homoseksual yang tertekan. Buku Tim Jeal yang diriset selama lebih dari 5 tahun, diterbitkan oleh Yale University Press dan diterima dengan baik oleh New York Times, Washington Post dan penerbitan-penerbitan terkemuka lain.
Selain bukti-bukti lain, Jeal menyebutkan suatu contoh kejadian di bulan November 1919. Ketika mengunjungi Charterhouse, sekolahnya dulu, Baden-Powell tinggal bersama teman lamanya, A. H. Tod, seorang guru lajang dan pemilik rumah yang telah mengambil foto-foto telanjang murid-muridnya sebagai bagian dari kumpulan foto mengenai sekolah. Dalam buku hariannya, Baden-Powell menulis tentang hal ini: "Tinggal dengan Tod. Foto-foto anak laki-laki telanjang dan pohon-pohon yang diambil oleh Tod. Bagus sekali." Dalam surat-surat selanjutnya kepada Tod mengenai memulai gerakan Pramuka di sekolah itu, Baden-Powell menyebut bahwa ia akan segera berkunjung kembali dan menambahkan: "Mungkin saya ingin melihat kembali foto-fotomu yang indah itu."
Foto-foto Tod bertahan sampai tahun 1960-an, ketika mereka dihancurkan mungkin untuk "melindungi reputasi Tod." Namun R. Jenkyns mengatakan bahwa album tersebut mengandung foto-foto anak laki-laki telanjang dalam pose-pose yang, menurut pendapatnya, "dibuat-buat dan artifisial." Tidak ada alasan untuk mencurigai bahwa Tod atau Powell memiliki tujuan buruk, dan foto-foto tersebut dibuat sesuai dengan tradisi pada saat itu mengenai seni yang juga ditampilkan dalam lukisan-lukisan Henry Scout Tuke foto-foto Baron Wilhelm von Goelden dan lain-lain.
Jeal juga menyebutkan bahwa Baden-Powell "...tetap memuji tubuh laki-laki ketika telanjang dan merendahkan tubuh wanita. Di Gilwell park, tempat perkemahan Pramuka di hutan Epping, ia selalu menikmati pemandangan anak-anak laki-laki berenang telanjang, dan kadang-kadang berbincang dengan mereka setelah mereka 'melepas baju mereka.'" (pembicaraan pribadi antara Jeal dan anggota-anggota Pramuka lama).
Walaupun menikmati keindahan anak-anak laki-laki, Baden-Powell tidak diketahui pernah bertindak dalam ketertarikannya dengan anak laki-laki. Sebaliknya, ia sangat teguh berpendapat untuk menekan keinginan seksual, terutama dalam komunikasinya dengan anak-anak laki-laki. Ia memasukkan larangan yang jelas melawan masturbasi dalam panduan-panduan Pramuka awal (sedemikian jelasnya sehingga Cox, penerbitnya, menolak untuk mencetak hal ini sebelum bahasanya diperhalus), dan sampai usia 80-an terus bersurat dengan anggota-anggota Pramuka dan memerintahkan mereka untuk mengendalikan keinginan mereka untuk "merusak diri sendiri." Ia percaya pada pendapat saat itu bahwa hal ini menyebabkan penyakit, kegilaan dan impotensi seksual. Pandangan-pandangannya tidak disetujui oleh semua orang. Dr. F. W. W. Griffin, editor The Scouter, menulis pada 1930 dalam buku untuk Rover Scouts bahwa godaan untuk bermasturbasi adalah "tahapan yang cukup alami dalam perkembangan" dan merujukkan anggota-anggota Pramuka kepada sebuah buku oleh H. Havelock Elis yang berpendapat bahwa "usaha untuk mencapai hidup tanpa seks adalah kesalahan serius." (Tim Jeal, Baden-Powell: Founder of the Boy Scouts 1989, hal. 93-94)
Adapted from:
  • Ashanti Campaign, The pine tree web.
  • Matabele Campaign,The Pine Tree web.
  • The library Headlines, ScoutBase UK
  • Fact sheet. Boy Scouts of America, Troop 14
Read More...

The Last Message...

Pandu-pandu sedunia yang tercinta! Sebelum akhir hayatku kian mendekat, tak ada salahnya aku berpesan kepada kalian sebagai tanda perpisahan dariku untuk selama-lamanya sebelum meninggalkan semuanya….
Ini merupakan pesanku yang terakhir, camkanlah baik-baik dalam hatimu. Cita-citaku sebagian sudah tercapai sehingga dapat dipetik hasilnya. Sebagian lagi yang belum tercapai mudah-mudahan oleh kalian bisa diteruskan sehingga bisa bermanfaat buat hidupmu.
Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Jika kalian meneliti alam sekeliling ciptaan Tuhan, niscaya akan menyadari bahwa sesungguhnya hidup ini penuh dengan keajaiban yang dapat menimbulkan kebaikan dan keindahan bagi kita. Lebih baik kita mengamati dan menikmati segala macam yang kita anggap baik dan indah daripada kita selalu mencari-cari hal yang jelek.
Keinginan tiada lain, berusahalah kalian agar kelak bila saatnya tiba untuk mengembuskan napas terakhir harus dalam keadaan bahagia dan puas. Oleh karena itu, selama hidup di dunia gunakanlah waktumu sebaik-baiknya. Berikhtiarlah terus dengan penuh optimistis untuk mencari kebahagiaan di atas dunia ini.
Itu semua sudah tercantum dalam pegangan hidup kita berupa Janji Pandu (Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka). Sekali kita mengucapkan Sumpah Setya, maka seumur hidup akan tetap seorang pandu.
Tuhan akan memberikan perlindunganNya bila kita senantiasa berusaha dengan niat suci dan ikhlas. Salam terakhir dari sahabatmu,
Read More...

DATA PENGUNJUNG

free counters

PENGUNJUNG DUNIA

Ingat Waktu...

DEWAN PENGGALANG ELANG PUTIH

  • Ahmad Iman Ronalda
  • Ilhamul Fahmi
  • Arga Radian Darmawan
  • Rido Aflah Bekti
  • Alip Dwi Sulistyawan
  • M.Fadhlan Nur Rasyid
  • Muhammad Abdul Haq Ashidiqi
  • Ahmad Shidiq
  • Shalahuddin Al-Ayyubi
  • Muhammad Imaduddin
  • Dzaky Aldo Putra
  • Mumtaz Fuadi Ahmad

Butuh Penterjemah..?

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Reader Community